CONDONGKANLAH HATI KEPADA ALLAH (Selasa, 29 Oktober 2013)
Yosua 2:1-16
Nas ini adalah bagian akhir dari pidato Yosua yang kaya dengan banyak
pelajaran hidup sebagai orang-orang beriman. Di bagian awal dari pidato
Yosua, umat pilihan diajak untuk meyakini kehadiran Allah dalam sejarah
hidup bangsa Israel. Kemudian melalui seruan Yosua agar umat beribadah
dan hidup takut akan Tuhan. Yosua memilih untuk tetap beribadah kepada
Tuhan bahkan jika seluruh umat Israel memilih meninggalkan Tuhan (ay.6).
Di sini Yosua mempersilahkan umat untuk menentukan pilihan hidupnya
sendiri sesudah banyak mengungkap fakta kebaikan Tuhan. Ya, sebuah
peringatan kepada umat Israel sekaligus ajakan untuk mengingat kembali
tindakan-tindakan Tuhan yang terkait erat dengan umatNya. Kesetiaan dan
ketetapan hati umat untuk memilih setia beribadah pada Allah (ay.7),
harus diwujud nyatakan aturannya dalam tindakan dan ketetapan membuang
semua ilah lain (12-13).
Dalam pidatonya, Yosua menuntut
perubahan (terutama dalam ay. 12) agar “menjauhkan” diri dari allah
asing dan “mencondongkan” hatinya kepada Tuhan. Dua kata kerja aktif
yang berlawanan satu sama lain, yaitu ‘jauhkanlah’ dan ‘condongkanlah’.
Hal ini menekankan bahwa tidak cukup hanya sebuah komitmen yang bagus
tetapi minim usaha. Perlu ada usaha merealisasikan apa yang menjadi
komitmen kita. Apalah arti komitmen jika tidak ada perubahan.
Saudara, “menjauhkan” diri dari allah asing dan “mencondongkan” hati
kepada Tuhan juga menjadi panggilan kepada kita saat ini (ay.14). Kita
diajak untuk merenungkan hubungan yang erat antara tingkat kepercayaan
seseorang kepada Tuhan dengan kesediaan orang tersebut untuk takut akan
Tuhan dan beribadah kepadaNya, maka di bagian penutup ini kita diajak
untuk memiliki komitmen yang berkualitas di hadapan Tuhan dan terus
membangunnya sebagai wujud respon kita akan kuasa dan kasih setia Tuhan
dalam sepanjang perjalanan hidup kita. Amin!
(Pdt.Kristinus Unting)
CONDONGKANLAH HATI KEPADA ALLAH (Selasa, 29 Oktober 2013)
Yosua 2:1-16
Nas ini adalah bagian akhir dari pidato Yosua yang kaya dengan banyak pelajaran hidup sebagai orang-orang beriman. Di bagian awal dari pidato Yosua, umat pilihan diajak untuk meyakini kehadiran Allah dalam sejarah hidup bangsa Israel. Kemudian melalui seruan Yosua agar umat beribadah dan hidup takut akan Tuhan. Yosua memilih untuk tetap beribadah kepada Tuhan bahkan jika seluruh umat Israel memilih meninggalkan Tuhan (ay.6).
Di sini Yosua mempersilahkan umat untuk menentukan pilihan hidupnya sendiri sesudah banyak mengungkap fakta kebaikan Tuhan. Ya, sebuah peringatan kepada umat Israel sekaligus ajakan untuk mengingat kembali tindakan-tindakan Tuhan yang terkait erat dengan umatNya. Kesetiaan dan ketetapan hati umat untuk memilih setia beribadah pada Allah (ay.7), harus diwujud nyatakan aturannya dalam tindakan dan ketetapan membuang semua ilah lain (12-13).
Dalam pidatonya, Yosua menuntut perubahan (terutama dalam ay. 12) agar “menjauhkan” diri dari allah asing dan “mencondongkan” hatinya kepada Tuhan. Dua kata kerja aktif yang berlawanan satu sama lain, yaitu ‘jauhkanlah’ dan ‘condongkanlah’. Hal ini menekankan bahwa tidak cukup hanya sebuah komitmen yang bagus tetapi minim usaha. Perlu ada usaha merealisasikan apa yang menjadi komitmen kita. Apalah arti komitmen jika tidak ada perubahan.
Saudara, “menjauhkan” diri dari allah asing dan “mencondongkan” hati kepada Tuhan juga menjadi panggilan kepada kita saat ini (ay.14). Kita diajak untuk merenungkan hubungan yang erat antara tingkat kepercayaan seseorang kepada Tuhan dengan kesediaan orang tersebut untuk takut akan Tuhan dan beribadah kepadaNya, maka di bagian penutup ini kita diajak untuk memiliki komitmen yang berkualitas di hadapan Tuhan dan terus membangunnya sebagai wujud respon kita akan kuasa dan kasih setia Tuhan dalam sepanjang perjalanan hidup kita. Amin!
(Pdt.Kristinus Unting)

Kata Condongkanlah Hati Pada Allah adalah suatu pernyataan yg sangat mulia. Kata Allah pd mimbar kristen ini pasti Allah Tuhan Bpk. Apakah sama Allah nya umat Kristiani zaman sekarang dgn Allah nya para murid dan pengikut Yesus masih hidup. Karena dlm Alkitab tdk ada 1 ayatpun yg berisi: 1).Pernyataan pengakuan Yesus sbg Tuhan/Anak Tuhan. 2).Pemberian nama agama yg dibawa Yesus sendiri. 3).Pemberian nama Ibadah dan tatacara ibadah dlm menyembah Yesus dan Tuhan Bpk. Inilah 3 pokok terpenting diantara hal hal penting yg berhubungan dgn Firman Yesus. Jadi para murid dan pengikut Yesus saat masih hidup,caranya bagaimana dlm mencondongkan hati pd Tuhan. Karena tdk adanya nama agama,tdk adanya nama dan tatacara ibadah dsb. Jadi mungkin cara mencondongkan hati Yesus dan para murid berikut penganut lain hanya melalui dlm Hati belaka.
BalasHapus