SYALOM

SYALOM..KARENA BAGIKU HIDUP ADALAH KRISTUS DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN (FILIPI. 1:21)

Selasa, 05 November 2013

Berpegang pada kebenaran

Berpegang pada kebenaran. kamis 06-11-2013
2 Timotius 3-10-17

Kesetiaan terhadap iman tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui suatu proses di dalam jangka waktu tertentu. Akan tetapi, kesetiaan iman di masa lalu ternyata bukan jaminan kesetiaan iman di masa datang. Meskipun Timotius telah mengikuti ajaran dan teladan Paulus, Paulus merasa perlu untuk terus memotivasi Timotius agar melan-jutkan hal itu di masa kemudian (ayat 10-11). Terutama bila ia nanti mengalami masa penganiayaan (ayat 12). Cepat atau lambat, para pengikut Kristus pasti akan mengalami penganiayaan. Oleh karena itu, jangan kaget bila orang salah paham terhadap iman kita, mengkritik kita, dan bahkan mencoba melukai kita karena iman kita. Yang penting, jangan menyerah! Hiduplah sebagaimana seharusnya, yakni menyenangkan hati Allah dan bukan mengikuti kehendak orang lain. Hidup orang-orang munafik yang telah digambarkan oleh Paulus (ayat 2Tim. 3:1-9) hendaknya menjadi peringatan bagi Timotius. Mereka bukan atheis, bukan pula penentang kekristenan. Namun hidup keagamaan mereka merupakan penyangkalan terhadap kuasa iman yang seharusnya ada. Akibatnya mereka jadi bertambah jahat (ayat 13).
Tidak dapat disangkal, bahwa dalam mempertahankan kesetiaan iman, diperlukan juga kehadiran teladan orang-orang beriman yang setia pada firman Tuhan. Selain Paulus, Timotius juga memiliki ibu dan nenek yang menjadi teladan iman bagi dia. Sejak ia kecil, ibu dan neneknya telah mengajari dia Kitab Suci (ayat 2 Tim. 1:5, 3:15). Siapakah teladan kita dalam hal iman? Perhatikan pengajaran dan karakternya (ayat 10), serta teladani dia!
Akan tetapi, sumber terbesar untuk mempertahankan kesetiaan iman adalah firman Tuhan sendiri. Alkitab bukan-lah kisah, fabel, atau mitos tentang Tuhan. Melalui Roh Kudus, Allah menyatakan diri dan kehendak-Nya. Melalui firmanlah, Tuhan membimbing orang untuk setia di dalam iman dan kebenaran Tuhan (ayat 16-17).
Kembali Paulus memberikan kontras di sini dengan frasa "Tetapi, engkau ...." Paulus menasihati Timotius agar mengambil rute kehidupan yang bertolak-belakang dengan para pengajar sesat. Timotius didorong untuk mengikuti teladan hidupnya, yang setia dan senantiasa menantikan kedatangan Tuhan Yesus. Timotius perlu meneladani pengajaran dan kesalehannya. Ia juga perlu memiliki cara pikir seperti Paulus, memiliki niat untuk melayani Tuhan dengan daya tahan yang dilandasi kasih. Bukan hanya menasihati secara abstrak, Paulus kemudian mengingatkan Timotius tentang apa yang dialaminya sendiri di Antiokhia ketika ia dan Barnabas diusir, di Ikonium, ketika akan dilempari batu oleh masyarakat, dan di Listra, ketika ia dan Barnabas mula-mula disembah, tetapi lalu dilempari batu sampai hampir mati - namun Allah menyelamatkannya. Semua orang, termasuk Timotius, yang berketetapan untuk menjadi saleh akan mengalami penganiayaan. Mereka harus sadar akan hal itu.
Untuk kedua kalinya muncul frasa "Tetapi, engkau ..." (ayat 14). Timotius sekarang didorong untuk berpegang teguh pada keyakinan yang dimilikinya sejak muda. Ia telah belajar dari Lois dan Eunike tentang iman kepada Kristus. Ia telah belajar dari Paulus. Ia juga telah belajar dari Perjanjian Lama dan Injil. Semua sumber tersebut membawa Timotius kepada pemahaman yang benar tentang keselamatan di dalam Kristus. Paulus menyatakan bahwa "segala tulisan" merupakan embusan nafas Allah, artinya keluar dari mulut Allah sendiri. Yang dimaksud "segala tulisan" di sini adalah PL ditambah dengan pesan-pesan Injil Kristus yang telah Timotius terima, baik secara tulisan maupun tulisan. Segala tulisan itu menolong orang-orang percaya untuk mendapatkan pengajaran yang benar, menghardik ajaran sesat, mengoreksi kehidupan moral yang keliru, dan menolong orang untuk hidup dalam kesalehan. Tujuan Paulus mengemukakan ini adalah agar Timotius setia dalam pelayanannya dan dipersiapkan untuk pekerjaan baik: mengabarkan Injil Kristus dengan tekun. Amin..
Renungkan: Teladanilah mereka yang patut diteladani dan berpeganglah pada Alkitab. Itulah rahasia pelayanan yang sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar