POHON AKAN DILIHAT DAN DIKENAL DARI BUAHNYA (Jumat, 08 Nopember 2013).
2 Yohanes 1 :4-11
Surat 2 Yohanes ini, memberikan perhatian kepada masalah yang
berhubungan dengan pengajar-pengajar sesat, yang tidak mengajarkan
kebenaran mengenai Yesus Kristus, sudah datang ke dunia sebagai Tuhan
dan Juruselamat manusia . Para pengajar sesat itu menyebarkan ajaran
dengan mengatakan bahwa Yesus bukan Tuhan dan Juruselamat manusia. Para
penyesat itu berusaha menarik orang-orang Kristen untuk mengikuti
ajarannya. Surat ini merupakan upaya rasul Yohanes untuk memberantas
kelakuan yang menyimpang sebagai akibat dari pengajaran sesat dan
membantu orang-orang percaya untuk keluar dari persekutuan dengan
guru-guru palsu. Rasul Yohanes mengharapkan agar orang-orang percaya
dapat hidup sesuai dengan firman Tuhan. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus harus hidup dalam kebenaran, kasih dan ketaatan.
Sebenarnya para pengajar sesat ada ajarannya yang menyesatkan bukan
hanya ada pada zaman gereja mula-mula mulai tumbuh, namun zaman sekarang
ini dalam kehidupan persekutuan gereja pengajar sesat dan ajarannya
yang sesat juga masih ada. Sebagai contohnya : ada yang mengungkapkan
bahwa ajaran GKE tentang pelaksanaan baptisan secara percik tidak sah.
Namun jika kita memahami dan mengerti apa arti dan makna baptisan maka
kita akan memahami bahwa baptisan bukan hanya sah atau tidaknya baptisan
percik atau selam. Baptisan adalah tanda perjanjian antara Kristus
dengan kita manusia. Baptisan adalah tanda perjanjian Allah yang mau
mendamaikan kita dengan diri-Nya melewati Anak-Nya Yesus Kristus.
Baptisan bermakna kehidupan baru sebagai hasil pemulihan hubungan antara
Allah dan manusia, sebab itu air dianggap sebagai lambang penghidupan
dan penumbuhan. Baptisan berlaku sekali untuk selamanya. Seseorang yang
sudah pernah dibaptis tidak patut dibaptis lagi jika ia pindah gereja.
Perbuatan membaptis ulang menunjukan ketidak mengertian yang sangat
mendasar tentang hakekat baptisan. Baptisan ulang berarti melecehkan
perjanjian yang pernah dibuat oleh Kristus, pada perjanjian Kristus itu
bersifat sangat serius dan berlaku sangat pribadi. Sama sekali bukan
persoalan bagaimana cara gereja melakukan baptisan percik atau
selam. Keselamatan bukan datang dari air baptisan, melainkan dari apa
yang telah dilakukan Tuhan yang telah mati dikayu salib untuk menebus
dosa kita manusia.
Bagaiman cara kita menghadapi pengajar sesat
dan ajarannya yang bertentangan dengan dogma gereja kita? Melalui nas
kita ini kita mendapat pengajaran bahwa kita harus tetap hidup dalam
kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Tuhan serta
kita harus hidup menurut perintah Tuhan yaitu hidup dalam kasih yang
sudah diajarkan sejak semula ( ayat 6 ). Tujuan dari firman Tuhan hari
ini adalah untuk menolong orang Kristen dalam membedakan manakah
pengajaran yang benar, yaitu dengan melihat cara hidup mereka. Sebab
setiap pohon akan dilihat dan dikenal dari buahnya. Amin
Pdt. Ina Ria Aty, STh
POHON AKAN DILIHAT DAN DIKENAL DARI BUAHNYA (Jumat, 08 Nopember 2013).
2 Yohanes 1 :4-11
Surat 2 Yohanes ini, memberikan perhatian kepada masalah yang berhubungan dengan pengajar-pengajar sesat, yang tidak mengajarkan kebenaran mengenai Yesus Kristus, sudah datang ke dunia sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia . Para pengajar sesat itu menyebarkan ajaran dengan mengatakan bahwa Yesus bukan Tuhan dan Juruselamat manusia. Para penyesat itu berusaha menarik orang-orang Kristen untuk mengikuti ajarannya. Surat ini merupakan upaya rasul Yohanes untuk memberantas kelakuan yang menyimpang sebagai akibat dari pengajaran sesat dan membantu orang-orang percaya untuk keluar dari persekutuan dengan guru-guru palsu. Rasul Yohanes mengharapkan agar orang-orang percaya dapat hidup sesuai dengan firman Tuhan. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus harus hidup dalam kebenaran, kasih dan ketaatan.
Sebenarnya para pengajar sesat ada ajarannya yang menyesatkan bukan hanya ada pada zaman gereja mula-mula mulai tumbuh, namun zaman sekarang ini dalam kehidupan persekutuan gereja pengajar sesat dan ajarannya yang sesat juga masih ada. Sebagai contohnya : ada yang mengungkapkan bahwa ajaran GKE tentang pelaksanaan baptisan secara percik tidak sah. Namun jika kita memahami dan mengerti apa arti dan makna baptisan maka kita akan memahami bahwa baptisan bukan hanya sah atau tidaknya baptisan percik atau selam. Baptisan adalah tanda perjanjian antara Kristus dengan kita manusia. Baptisan adalah tanda perjanjian Allah yang mau mendamaikan kita dengan diri-Nya melewati Anak-Nya Yesus Kristus. Baptisan bermakna kehidupan baru sebagai hasil pemulihan hubungan antara Allah dan manusia, sebab itu air dianggap sebagai lambang penghidupan dan penumbuhan. Baptisan berlaku sekali untuk selamanya. Seseorang yang sudah pernah dibaptis tidak patut dibaptis lagi jika ia pindah gereja. Perbuatan membaptis ulang menunjukan ketidak mengertian yang sangat mendasar tentang hakekat baptisan. Baptisan ulang berarti melecehkan perjanjian yang pernah dibuat oleh Kristus, pada perjanjian Kristus itu bersifat sangat serius dan berlaku sangat pribadi. Sama sekali bukan persoalan bagaimana cara gereja melakukan baptisan percik atau selam. Keselamatan bukan datang dari air baptisan, melainkan dari apa yang telah dilakukan Tuhan yang telah mati dikayu salib untuk menebus dosa kita manusia.
Bagaiman cara kita menghadapi pengajar sesat dan ajarannya yang bertentangan dengan dogma gereja kita? Melalui nas kita ini kita mendapat pengajaran bahwa kita harus tetap hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Tuhan serta kita harus hidup menurut perintah Tuhan yaitu hidup dalam kasih yang sudah diajarkan sejak semula ( ayat 6 ). Tujuan dari firman Tuhan hari ini adalah untuk menolong orang Kristen dalam membedakan manakah pengajaran yang benar, yaitu dengan melihat cara hidup mereka. Sebab setiap pohon akan dilihat dan dikenal dari buahnya. Amin
Pdt. Ina Ria Aty, STh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar