SYALOM

SYALOM..KARENA BAGIKU HIDUP ADALAH KRISTUS DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN (FILIPI. 1:21)

Selasa, 05 November 2013

Yesus Memberkati Anak-anak


Yesus Memberkati Anak-anak (19:13-15).

Anak-anak kecil pastilah masih sangat kecil, beberapa di antaranya mungkin masih bayi (Mrk. 10:16). Para murid menjadi marah atas gangguan tersebut dan menegur orang tua yang membawa mereka (bdg. Mrk. 10:13; Luk. 18:15). Sekalipun demikian Yesus senantiasa tertarik kepada yang kecil dan yang lemah. Pada saat yang menyenangkan ini, Dia mengingatkan para murid akan pelajaran yang sudah mereka lupakan (18:3). Orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga. Karena untuk memasuki Kerajaan ini orang harus menjadi seperti anak kecil di dalam iman, para murid lebih baik bersikap lebih lembut kepada anak-anak kecil yang sesungguhnya.

Di sini kita melihat sambutan Kristus terhadap beberapa anak kecil yang dibawa ke hadapan-Nya.

Iman yang diperlihatkan oleh mereka yang membawa anak-anak kecil itu. Kita tidak diberitahukan berapa jumlah anak yang dibawa tersebut, tetapi mereka pastilah masih sangat kecil sehingga mudah digendong, mungkin berumur sekitar satu atau dua tahun. Kisah yang dicatat di sini, Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka (ay. 13). Mungkin mereka yang membawa anak-anak kecil tersebut adalah orangtua, penjaga atau pengasuh mereka, dan di sini kita melihat:

Mereka menunjukkan rasa hormat terhadap Kristus, dan penghargaan mereka terhadap karunia dan berkat-Nya. Mereka yang mengagungkan Kristus dengan datang kepada-Nya secara pribadi hendaknya juga mengagungkan-Nya lebih jauh lagi dengan membawa serta semua yang mereka miliki atau yang berada di bawah pemeliharaan mereka ke hadapan-Nya. Dengan cara ini, kita menghormati kekayaan anugerah-Nya yang tidak terduga itu, dan kepenuhan-Nya yang berlimpah dan tidak pernah gagal. Kita tidak dapat menghormati Kristus dengan lebih baik, kecuali dengan mengambil manfaat dari-Nya.

Mereka melakukan hal yang baik kepada anak-anak mereka, tanpa meragukan bahwa anak-anak tersebut akan lebih berhasil, baik dalam dunia ini maupun dalam dunia yang akan datang, melalui berkat dan doa dari Tuhan Yesus. Mereka memandang Dia sebagai seorang pribadi yang luar biasa, sebagai seorang nabi, jika bukan sebagai seorang imam dan raja, dan berkat dari orang yang demikian memang sangat dihargai dan dicari-cari. Orang-orang lain biasanya membawa anak-anak mereka kepada Kristus untuk disembuhkan ketika mereka sakit, namun dalam hal ini anak-anak ini tidak dalam keadaan sakit apa pun. Orang-orang yang membawa mereka hanya ingin agar mereka mendapat berkat. Perhatikanlah, adalah hal yang baik jika kita datang secara pribadi kepada Kristus dan membawa serta anak-anak kita kepada-Nya, sebelum kita dihalau dengan terpaksa (seperti yang kita biasa katakan) untuk menemui-Nya oleh karena malapetaka.

Kita harus mengunjungi-Nya bukan saja ketika kita sedang susah, namun hendaknya kita datang ke hadapan-Nya karena merasa bergantung pada-Nya, dan untuk mengharapkan kebaikan-kebaikan dari-Nya. Hal ini sangat menyenangkan hati-Nya.
Mereka ingin supaya Ia bersedia meletakkan tangan-Nya ke atas anak-anak tersebut dan mendoakan mereka. Zaman dulu, penumpangan tangan adalah tindakan yang khususnya dilakukan oleh seorang ayah dalam upacara pemberkatan. Yakub melakukannya ketika ia memberkati dan menerima anak-anak Yusuf (Kej. 48:14). Tindakan ini menyiratkan kasih dan keakraban yang disertai dengan kuasa dan kewenangan, serta menunjukkan keabsahan atau berlakunya berkat yang dicurahkan. Ketika Kristus mendoakan seseorang di sorga, Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka melalui Roh-Nya

Ketika Anak-anak kecil dapat dibawa kepada Kristus karena mereka membutuhkan dan mampu menerima berkat dari-Nya, dan mereka juga berkepentingan dalam pengantaraan yang dilakukan-Nya. Inilah sebabnya mengapa mereka seharusnya dibawa ke hadapan-Nya. Kita tidak dapat melakukan apa yang lebih baik bagi anak-anak kita selain daripada menyerahkan mereka ke dalam tangan Tuhan Yesus untuk ditempa dan didoakan oleh-Nya. Tidak ada hal lain yang dapat kita lakukan selain daripada memohonkan berkat bagi mereka, karena hanya Kristus sendiri yang mampu mengaruniakannya.

Kesalahan murid-murid-Nya yang menghardik mereka. Mereka mencibir tindakan orang-orang tersebut sebagai hal yang sia-sia dan tidak berdasar, dan menegur mereka sebagai tidak sopan dan menyusahkan saja. Mereka beranggapan bahwa Guru mereka terlalu agung untuk memperhatikan anak-anak kecil, kecuali ada sesuatu yang membuat mereka sakit. Mungkin juga mereka berpikir bahwa Ia sudah mencurahkan tenaga-Nya untuk pekerjaan-pekerjaan-Nya yang lain, dan tidak ingin perhatian-Nya terpecah oleh karena hal ini. Atau, mereka berpikir bahwa jika tindakan seperti ini diberi hati, maka seluruh penduduk negeri akan membawa anak-anak mereka kepada-Nya, dan ini tidak akan ada habis-habisnya. Perhatikanlah, kita beruntung bahwa Kristus memiliki kasih dan kelembutan hati yang lebih besar daripada yang dimiliki oleh murid-murid-Nya yang terbaik sekalipun. Mari kita mencontoh-Nya dengan tidak merendahkan jiwa-jiwa yang berniat baik dan bersedia mencari-Nya, walaupun mereka lemah. Jika Ia tidak memutuskan buluh yang patah, maka kita juga hendaknya tidak melakukannya. Mereka yang mencari-Nya tidak perlu heran jika mereka menemukan tantangan dan hardikan, bahkan dari pribadi-pribadi yang baik, yang mengira mereka mengetahui pikiran Kristus lebih baik daripada orang-orang yang datang mencari-Nya.

Ia menghardik murid-murid-Nya (ay. 14), Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Kemudian Ia menunjukkan letak kesalahan yang mereka perbuat, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.
Anak-anak dari para orangtua yang beriman adalah milik Kerajaan Sorga dan anggota dari jemaat yang ada di bumi ini. Orang-orang yang demikianlah, yang bukan hanya memiliki sifat dan perasaan anak kecil, (yang menjadi alasan mengapa merpati atau anak domba hendaknya dibawa ke hadapan-Nya), namun yang juga ada dalam usia yang demikian yang memiliki Kerajaan Sorga. Bagi mereka inilah tersedia hak-hak istimewa sebagai anggota jemaat yang kelihatan di bumi ini, seperti yang terjadi di antara orang-orang Yahudi pada zaman dulu. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu. Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.

Bahwa berdasarkan alasan ini, mereka disambut oleh Kristus, yang selalu siap sedia memberikan penghiburan kepada mereka yang dibawa ke hadapan-Nya karena tidak mampu datang sendiri.
Dengan mata yang tertuju kepada iman para orangtua yang membawa mereka, dan yang mempersembahkan mereka sebagai persembahan yang hidup. Para orangtua adalah penerima wasiat anak-anak mereka. Mereka secara alami diberi kuasa untuk bertindak mewakili anak-anak demi kebaikan mereka. Oleh karena itu, Kristus menerima kesungguhan hati mereka sebagai amal dan perbuatan mereka, dan akan mengakui tindakan persembahan ini pada hari ketika Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
Itulah sebabnya mengapa Yesus menganggap jahat orang-orang yang menghalang-halangi mereka dan mengusir mereka yang telah diterima-Nya itu. Orang-orang yang bertindak demikian berarti melemparkan anak-anak itu keluar dari pewarisan yang akan dikaruniakan Tuhan. Bagi mereka, Kristus berseru, "Kamu tidak mempunyai bagian pada Tuhan" (Yos. 22:27). Hal ini juga berlaku bagi mereka yang menghalangi air pembaptisan yang seharusnya diterima anak-anak itu, yang mana jika janji tersebut dipenuhi (Yes. 44:3), telah menerima Roh Kudus sama seperti kita.

Ia menerima anak-anak itu, dan bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki para orangtua dari-Nya. Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka, yang artinya, Ia memberkati mereka. Orang percaya yang paling kuat sekalipun tidak hidup dengan mengaku bahwa dia telah mengerti Kristus dengan sempurna seperti Kristus telah memahaminya dengan sempurna (Flp. 3:12); ia juga tidak begitu mengenal Allah sebagaimana Allah begitu mengenal dia (Gal. 4:9). Hal inilah yang paling tidak mampu dilakukan oleh seorang anak kecil. Walaupun mereka tidak mampu mengulurkan tangan mereka untuk menggapai Kristus, Ia dapat meletakkan tangan-Nya ke atas mereka, sehingga menjadikan dan mengakui mereka sebagai milik-Nya sendiri. Amin....

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar