LAKUKANLAH SEGALA SESUATU DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH (Sabtu, 07 Desember 2013)
Keluaran 8 :16-19
Orang yang pernah mengalami pertolongan kuasa Tuhan atau sebaliknya
telah ditobatkan oleh kuasa-Nya, biasanya akan mengakui bahwa tangan
Tuhan berkuasa. Namun berbeda dengan Firaun, meski ia menyaksikan
sendiri kuat kuasa tangan Tuhan menimpa mereka, tetapi ia tetap
mengeraskan hatinya. Tuhan kembali mengirimkan tulah-Nya yang ketiga
melalui pukulan tongkat Musa sehingga debu tanah berubah menjadi nyamuk
yang sangat banyak. Berbeda dari tulah pertama dan kedua, tulah ketiga
tidak bisa dibuat dengan mantera-mantera para ahli Mesir. Sebab itu
mereka mengakui, “Inilah tangan Allah” (19). Namun Firaun tetap tidak
melepaskan bangsa Israel
Firaun
sedang mempermainkan Tuhan. Jika ahli mantera sudah merasa kalah dari
Allah sehingga terucap pujian bagi Allah, namun Firaun masih mencoba
mengulur-ngulur waktu. Pembebasan yang harusnya diberikan ditunda-tunda.
Ia mengeraskan hati padahal dia sudah tahu betapa hebat dan dahsyatnya
Allah Israel. Firaun tetap berbuat curang terhadap Israel, tetapi Allah
melindungi umat-Nya. Kadang demi tujuan tertentu atau untuk keuntungan
pribadi, seseorang juga bisa seperti Firaun yakni mempermainkan Tuhan.
Kita melihat dan menyakksikan betapa hebat dan dahsyatnya pekerjaan
Allah itu. Orang lain pun di luar kita, mengakui bahwa Tuhan yang kita
sembah adalah Allah yang luar biasa, namun kita sendiri sebagai
anak-anak-Nya kadang-kadang mengeraskan hati.
Saudara, adalah
jauh lebih baik tidak mengetahui, dari pada mengetahui tetapi tidak
melakukan apa yang kita ketahui. Firman Tuhan dalam (Yak. 4:17) berkata,
”Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia
tidak melakukannya, ia berdosa”. Jadi dosa timbul bukan saja karena
melakukan hal-hal yang jahat, tetapi kita bisa menjadi berdosa karena
tidak melakukan apa yang mestinya harus kita lakukan. Karena itu, bila
saudara mengetahui sesuatu sebagai kebenaran, lakukanlah semua itu
dengan sungguh-sungguh.
Pdt. Dermawisata J. Baen , MTh.
LAKUKANLAH SEGALA SESUATU DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH (Sabtu, 07 Desember 2013)
Keluaran 8 :16-19
Orang yang pernah mengalami pertolongan kuasa Tuhan atau sebaliknya telah ditobatkan oleh kuasa-Nya, biasanya akan mengakui bahwa tangan Tuhan berkuasa. Namun berbeda dengan Firaun, meski ia menyaksikan sendiri kuat kuasa tangan Tuhan menimpa mereka, tetapi ia tetap mengeraskan hatinya. Tuhan kembali mengirimkan tulah-Nya yang ketiga melalui pukulan tongkat Musa sehingga debu tanah berubah menjadi nyamuk yang sangat banyak. Berbeda dari tulah pertama dan kedua, tulah ketiga tidak bisa dibuat dengan mantera-mantera para ahli Mesir. Sebab itu mereka mengakui, “Inilah tangan Allah” (19). Namun Firaun tetap tidak melepaskan bangsa Israel
Firaun sedang mempermainkan Tuhan. Jika ahli mantera sudah merasa kalah dari Allah sehingga terucap pujian bagi Allah, namun Firaun masih mencoba mengulur-ngulur waktu. Pembebasan yang harusnya diberikan ditunda-tunda. Ia mengeraskan hati padahal dia sudah tahu betapa hebat dan dahsyatnya Allah Israel. Firaun tetap berbuat curang terhadap Israel, tetapi Allah melindungi umat-Nya. Kadang demi tujuan tertentu atau untuk keuntungan pribadi, seseorang juga bisa seperti Firaun yakni mempermainkan Tuhan. Kita melihat dan menyakksikan betapa hebat dan dahsyatnya pekerjaan Allah itu. Orang lain pun di luar kita, mengakui bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Allah yang luar biasa, namun kita sendiri sebagai anak-anak-Nya kadang-kadang mengeraskan hati.
Saudara, adalah jauh lebih baik tidak mengetahui, dari pada mengetahui tetapi tidak melakukan apa yang kita ketahui. Firman Tuhan dalam (Yak. 4:17) berkata, ”Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa”. Jadi dosa timbul bukan saja karena melakukan hal-hal yang jahat, tetapi kita bisa menjadi berdosa karena tidak melakukan apa yang mestinya harus kita lakukan. Karena itu, bila saudara mengetahui sesuatu sebagai kebenaran, lakukanlah semua itu dengan sungguh-sungguh.
Pdt. Dermawisata J. Baen , MTh.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar