JANGAN BERKECIL HATI MENYAKSIKAN MEREKA YANG MENGERASKAN HATI
Keluaran 6:27:7:13
Seperti halnya kita, tatkala diberikan tugas yang sangat berat, maka Musa pun mengungkapkan alasan ketidak-mampuannya dalam menjalankan tugas yang diberikan Tuhan (6:27-29). Namun bagaimana jawab Tuhan? ”Lihat, Aku akan mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun…” Sebagai wakil Allah, Musa memiliki otoritas Ilahi. Melalui Musa Allah bertindak menyelamatkan umat-Nya, sekaligus menghajar Firaun yang mengeraskan hatinya. Kitab Keluaran menggunakan dua bentuk ungkapan yang berkenaan dengan kekerasan hati Firaun.
Pertama, Firaun mengeraskan hati (7:13-14, 22 ). Kedua, Tuhan mengeraskan hati Firaun (9:12; 10:1). Kedua bentuk ini nampak nanti melalui sepuluh tulah yang diberikan Tuhan kepada Mesir melalui Musa. Pada mulanya Firaun mengeraskan hati menolak membebaskan Israel (tulah 1-5), tujuannya Tuhan ingin menunjukkan kepada Israel bahwa Dia adalah Tuhan yang akan menghukum Firaun dan seluruh Mesir atas kejahatan yang telah mereka lakukan terhadap Israel. Namun mulai (tulah 6-10) akhirnya Tuhan sendiri yang mengeraskan hati Firaun. Perhatikanlah keterangan tentang kerasnya hati Firaun selalu ditegaskan kembali di setiap akhir tulah. Hal ini menunjukkan bahwa Allah dapat memakai dosa seseorang untuk menghukum dia oleh keberdosaannya. Prinsip yang sama dijelaskan oleh Paulus dalam Roma 1:24-32, bahwa Allah menyerahkan orang berdosa pada keberdosaan mereka sebagai hukuman-Nya kepada mereka.
Dari nas ini, kita dapat belajar bahwa: Pertama, karena Allah berdaulat memakai dosa manusia sebagai penghukuman atas orang yang berdosa itu, maka jangan keraskan hati saat kita ditegur karena dosa kita. Cepat bertobat agar kita segera menerima pengampunan-Nya. Kedua, kita tidak perlu berkecil hati menyaksikan orang-orang yang mengeraskan hati melawan Tuhan dan hamba-hamba-Nya, karena lambat lalun kekerasan hati mereka akan dihancurkan sendiri olah kuasa Allah. Memang kekerasan hati mereka nampak seperti sebuah kekuatan yang berkuasa, namun semua itu tetap dibawah kendali Allah (Allah bisa mengeraskan hatinya) demi untuk menunjukkan kuasa-Nya lebih besar lagi. Tetapi Tuhan juga memberikan otoritas ilahi bagi hamba-hamba-Nya, sehingga kebenaran yang dikumandangkan tidak akan kembali sia-sia. Bila sampai waktunya, para penentang kebenaran satu demi satu akan tumbang, baik karena anugerah Allah membuat mereka bertobat dengan hati yang hancur, maupun oleh murka Allah, mereka akan binasa oleh kekerasan hatinya sendiri.
Pdt . Dermawisata J. Baen, MTh.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar