ALLAH MEMAKAI BANYAK CARA SUPAYA KITA MENGAKUI KEDAULATANNYA (Kamis, 05 Desember 2013).
Keluaran 7:14-25
Firaun tidak mengenal Allah Israel maka wajar saja bila ia mengeraskan
hati dan menolak permintaan Musa dan Harun, seperti yang difirmankan
Tuhan. Setelah berulang kali menghadap Firaun, Musa tetap ditolak. Maka
kini Tuhan bertindak dengan kuasa-Nya. Ia menghukum Mesir dan Firaun
dengan tulah. Kita melihat di sini bahwa salah satu cara Tuhan agar
orang mengakui kedaulatan-Nya adalah dengan menghancurkan semua yang
menjadi pegangan hidup mereka. Tulah pertama adalah air menjadi darah,
telah mengerogoti sendi utama kehidupan bangsa Mesir. Sungai Nil yang
merupakan sungai suci bagi orang Mesir tiba-tiba berubah menjadi darah.
Semua makhluk di dalam air mati dan air berbau busuk. Orang Mesir
tidak dapat meminum air sungai itu, padahal Nil adalah sumber air minum
dan sekaligus sumber makanan, karena ikan yang hidup di dalamnya. Dari
tulah pertama ini, Musa dan Firaun belajar tentang kuasa Allah yang tak
tertandingi. Ia dapat mengubah air menjadi darah. Meski Firaun mempunyai
ahli-ahli untuk membuat hal yang sama, tetapi mereka tidak dapat
membuat segala sesuatu kembali seperti semula. Melalui nas ini
memperlihatkan kepada kita:
Pertama, kita tahu dari kitab suci
dan dari pengalaman iman sendiri bahwa Allah adalah Mahakuasa, lalu
mengapa kita mempercayakan kekuatan lain diluar kuasa Allah. Jelas bahwa
Allah Israel yang juga adalah Allah kita lebih besar kuasa-Nya daripada
segala ahli sihir, ahli nujum, dan orang-orang sakti lainnya, baik yang
ada di Mesir maupun yang ada di seluruh penjuru dunia ini. Karena itu,
jangan pernah berpaling dari Allah dan mempercayakan hidup kepada
orang-orang yang mengaku dirinya kuasa. Mungkin saja mereka memiliki
“kuasa”, bahkan meniru seperti yang dibuat Allah, namun yang dibuat
mereka merugikan, mengerikan dan tidak membawa kepada ketentraman.
Tetapi Allah Mahakuasa, karena itu selain dapat membuat sesuatu menjadi
buruk untuk menunjukkan kekuasaannya, tetapi Ia juga dapat
mengembalikan segala sesuatu yang tadinya buruk menjadi baik untuk
mendatangkan damai sejahtera dan keselamatan.
Kedua, kadang
Tuhan memakai bencana untuk menyadarkan manusia bahwa mereka tidak bisa
menolak Allah dalam hidup mereka. Orang yang percaya pun tidak jarang
harus dicambuk dengan penderitaan hidup agar mereka sungguh-sungguh
mengandalkan Tuhan, bukan kekuatan dan hikmat dunia. Karena itu, kita
perlu belajar mengakui kedaulatan Allah atas hidup kita.
Pdt. Dermawisata J. Baen, MTh.
ALLAH MEMAKAI BANYAK CARA SUPAYA KITA MENGAKUI KEDAULATANNYA (Kamis, 05 Desember 2013).
Keluaran 7:14-25
Firaun tidak mengenal Allah Israel maka wajar saja bila ia mengeraskan hati dan menolak permintaan Musa dan Harun, seperti yang difirmankan Tuhan. Setelah berulang kali menghadap Firaun, Musa tetap ditolak. Maka kini Tuhan bertindak dengan kuasa-Nya. Ia menghukum Mesir dan Firaun dengan tulah. Kita melihat di sini bahwa salah satu cara Tuhan agar orang mengakui kedaulatan-Nya adalah dengan menghancurkan semua yang menjadi pegangan hidup mereka. Tulah pertama adalah air menjadi darah, telah mengerogoti sendi utama kehidupan bangsa Mesir. Sungai Nil yang merupakan sungai suci bagi orang Mesir tiba-tiba berubah menjadi darah. Semua makhluk di dalam air mati dan air berbau busuk. Orang Mesir tidak dapat meminum air sungai itu, padahal Nil adalah sumber air minum dan sekaligus sumber makanan, karena ikan yang hidup di dalamnya. Dari tulah pertama ini, Musa dan Firaun belajar tentang kuasa Allah yang tak tertandingi. Ia dapat mengubah air menjadi darah. Meski Firaun mempunyai ahli-ahli untuk membuat hal yang sama, tetapi mereka tidak dapat membuat segala sesuatu kembali seperti semula. Melalui nas ini memperlihatkan kepada kita:
Pertama, kita tahu dari kitab suci dan dari pengalaman iman sendiri bahwa Allah adalah Mahakuasa, lalu mengapa kita mempercayakan kekuatan lain diluar kuasa Allah. Jelas bahwa Allah Israel yang juga adalah Allah kita lebih besar kuasa-Nya daripada segala ahli sihir, ahli nujum, dan orang-orang sakti lainnya, baik yang ada di Mesir maupun yang ada di seluruh penjuru dunia ini. Karena itu, jangan pernah berpaling dari Allah dan mempercayakan hidup kepada orang-orang yang mengaku dirinya kuasa. Mungkin saja mereka memiliki “kuasa”, bahkan meniru seperti yang dibuat Allah, namun yang dibuat mereka merugikan, mengerikan dan tidak membawa kepada ketentraman. Tetapi Allah Mahakuasa, karena itu selain dapat membuat sesuatu menjadi buruk untuk menunjukkan kekuasaannya, tetapi Ia juga dapat mengembalikan segala sesuatu yang tadinya buruk menjadi baik untuk mendatangkan damai sejahtera dan keselamatan.
Kedua, kadang Tuhan memakai bencana untuk menyadarkan manusia bahwa mereka tidak bisa menolak Allah dalam hidup mereka. Orang yang percaya pun tidak jarang harus dicambuk dengan penderitaan hidup agar mereka sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan, bukan kekuatan dan hikmat dunia. Karena itu, kita perlu belajar mengakui kedaulatan Allah atas hidup kita.
Pdt. Dermawisata J. Baen, MTh.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar