KELUARGA DAN JEMAAT (Rabu, 06 Nopember 2013)
1. Tugas mengajar bukanlah perkara yang mudah sebab tidak seorang
pun dapat mengajar sesuatu yang tidak ia ketahui, karena sebelum
mengajar tentang Kristus kepada orang lain, ia harus mengenalnya. Tugas
Rasul tidak hanya mengajarkan kebenaran kepada jemaat, tetapi menolong
mereka untuk melakukannya. Mengajar bukan hanya melewati kata-kata,
namun juga melewati perbuatan.
2. Apa yang membuat orang
bertahan menanggung penderitaan yang terjadi, tidak menuruti kemarahan
dan melakukan kejahatan semua itu karena kasih. Kasih adalah sikap yang
menyebabkan orang tahan menanggung segala sesuatu, dengan tidak menuruti
kemarahan atau sakit hati, tidak mencari hal-hal lain kecuali hal yang
terbaik. Mengasihi orang lain berarti mengampuni dan peduli kepada orang
lain seperti halnya Allah mengampuni dan peduli kepada kita, Allah
yang memampukan kita melaksanakan kasih.
3. Dalam Ibrani 11:
1, “ iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti
dari segala sesuatu yang tidk kita lihat”. Inti dari iman adalah percaya
kepada Tuhan dengan segenap hati, maka semuanya akan terjadi. Rasul
Pulus menghimbau agar Timotius tetap hidup di dalam kebenaran ( ayat 14
), artinya memiliki iman yang benar. Iman adalah percaya penuh bahwa
perintah Allah mengikat dirinya dan bahwa janji Allah itu benar. Rasul
Paulus mengakui seorang Kristen sejati tidak lari dari penganiayaan dan
waktu jemaat Tesalonika menghadapi penganiayaan, Rasul Paulus menulis
ayat 14 “Tetapi hendaklah engkau berpegang pada kebenaran yang telah
engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang
telah mengajarkannya kepadamu” Rasul Paulus menyampaikan kepada jemaat
supaya mereka bertekun dalam iman dan untuk masuk ke dalam kerajaan
Allah kita harus menjalani banyak sengsara ( Kis 14: 22; bdk Mat 5:
10 ). Ketika aniaya terjadi Rasul Paulus yakin bahwa Allah akan
menolong orang yang menaruh iman kepada Allah. Rasul Paulus yakin bahwa
lebih baik menderita bersama Allah dan kebenarannya dari pada
menyesuaikan diri dengan banyak orang dan kesalahannya. Sifat-sifat yang
tahan uji adalah yang mampu menghadapi sehingga yang dihasilkan
bukanlah kejahatan melainkan kebaikan. Kita tentu tidak hanya melihat
aniaya akan menimbulkan penderitaan dan kesusahan, tetapi didalam
penderitaan karena aniaya itu membuat kita semakin dekat kepada
Tuhan/menggantungkan iman kita hanya kepada Tuhan. Rasul Paulus
memberikan motivasi kepada Timotius untuk tetap semangat dan tetap teguh
didalam iman untuk mengerjakan tugas pelayanan, walaupun berada dalam
penganiayaan. Rasul Paulus sudah banyak memberikan teladan ( ayat 10).
4. Rasul Paulus menghimbau agar Timotius setia kepada semua pengajaran
yang telah ia terima. Pengajaran itu tentunya pengenalan tentang kitab
suci yang sudah diajarkan sejak kanak-kanak bagi orang Yahudi. Rasul
Paulus mengungkapkan manfaat kitab suci : memberi hikmat yang menuntun
engkau pada keselamatan, untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan
tetapi bukan berarti kitab suci bermanfaat untuk mencari-cari kesalahan
tetapi kitab suci bermanfaat untuk meyakinkan orang mengenai kekeliruan
langkahnya, untuk menunjukan kepada jalan yang benar, untuk memperbaiki
kelakuan, mendidik orang dalam kebenaran sampai ia diperlengkapi untuk
setiap perbuatan yang baik.
Keluarga adalah unit terkecil dalam
kehidupan masyarakat. Di dalam keluarga kita hidup bersama baik dalam
suka maupun duka. Ketika ada masalah atau pergumulan dalam keluarga itu
sebenarnya bukan membuat kita jatuh atau meningggalkan Tuhan, namun
sebaliknya dalam keluarga kita diajar dan ditempa untuk tidak mudah
menyerah kalah dengan kesulitan dan masalah yang terjadi tetapi iman
kita semakin dikuatkan. Serta menjadikan firman Tuhan sebagai penuntun
dalam kehidupan setiap orang percaya.
Jemaat adalah persekutuan
bagi orang percaya. Didalam persekutuan jemaat itulah orang-orang
percaya dikuatkan dalam iman melewati pemberitaan firman Tuhan dan
dibina menjadi orang-orang percaya yang dewasa dalam iman, artinya yang
tahu akan tugas dan tanggung jawabnya. Amin
Pdt Ina Ria Aty, STh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar